Monday, May 2, 2011

DIBALIK SEBUAH PIZZA - journey of life

peace all around the world


Unity in Diversity ! mungkin semua yang baca pada bingung yah apa hubungan nya antara unity in diversity sama pizza ?! haha .. yap pertama tama mari kita bahas dulu tentang unity in diversity. Unity in diversity, sebuah kalimat yang gampang untuk diucapin, mudah untuk diingat, enak didengar tapi susah untuk diwujudkan dalam kenyataan nya. Well kenapa susah diwujudkan ? jawaban nya karena nggak semua orang punya keinginan untuk bersatu, sebagian orang merasa mereka lah yang paling bener, paling harus dihormati, paling bijak, dan sebagainya. Hal - hal inilah yang bikin kalimat simpel diatas jadi rumit, damn ! it's always hard to apply this sentence in our real lives. Nah sekarang waktunya untuk membahas si pizza yang so pasti jadi bintang utama dari post ini :)

Bermula dari ulang tahun seorang temen kita di kelas, dia itu orang vietnam dan selalu merasa kesepian karena dia bilang hidup nya selalu sendirian aja, it was pitty to hear that sentence came out from a boy's mouth. Nah kita orang2 indo yang emang selalu heboh sama yang namanya ultah rame2 bikin pesta kejutan gitu deh, ini juga dadakan karena kita pun lupa kalo hari ini dia ultah, jadinya kue nya beli seadanya di deket kampus n pisau buat motong nya hasil nilep dari kantin haha. Nah setelah kita sukses bikin dia seneng, kita diajak sama dia untuk ngumpul bareng - bareng.

Ketika ngumpul bareng itu si vietnam yang ulang tahun nawarin bir karena dia memang bawa bir buat ngerayain ultah nya, sebagian minum bir dan sisanya yang nggak minum bir cuma bisa makan kacang goreng yang katanya dia goreng sendiri malem sebelum nya. Setelah itu kita ngusulin untuk beli pizza karena udah mulai sore and perut udah butuh asupan makanan untuk re-charge tenaga kita setelah seharian belajar di kampus. Well beli pizza bukan perkara mudah seperti yang kita semua kira, let me explain first about the people in that room at that time :
intan & do
1. Do, cowok vietnam yang hari ini ulang tahun ke 20, dia nggak punya kepercayaan (agama) atau biasa kita sebutnya atheis karena di negara asalnya nggak kenal akan adanya Tuhan.

2. Inggita dari Jakarta dan Intan dari Bogor, keduanya beragama islam dan menjalankan ibadah sesuai ajaran agama mereka, sering ikutan acara2 di mesjid Indonesia yang ada di Berlin.

rebati & inggi

3. Rebati, cowok keturunan India berkebangsaan Finlandia ini agamanya Hindu umurnya pun masih sama kayak kita orang2 indo di kelas yaitu 19 tahun.


4. Hardylen, sekolah di Kanisisus jakarta yang nama beken  nya "CC" dan tentu aja agamanya Katholik sesuai sama sekolahnya yang memang sekolah katholik.


anro

5. Me and Anro, Kita berdua agama nya Kristen dan kalo minggu ke gereja bareng yaitu GBI Berlin. Gereja Indonesia yang paling cocok buat kita setelah mengujungi beberapa gereja yang ada disini haha :)



hardylen, inggi & me


Dari penjelasan diatas, kelihatan nya unsur agama yang paling dititik beratkan. Nah apa hubungan nya antara agama dan pizza ? dan masalah apa yang kita hadapi ?? Mari baca lagi penjelasan singkat dibawah ini :


- Untuk Do, Hardylen, Me and Anro udah pasti nggak ada masalah karena kita pemakan segala alias omnivora :p mulai dari tumbuh - tumbuhan sampai hewan.

- Untuk Intan dan Inggi karena keduanya muslim makan udah pasti Pork atau daging babi itu haram untuk mereka

- Untuk Rebati si orang India ini Sapi adalah hewan suci dan dia nggak makan yang namanya daging sapi.


Masalah baru dimulai ketika sampe di supermarket ketika kita mau beli Pizza
1. Hampir semua pizza di Jerman sini banyakan pake salami atau pork yang udah pasti nggak bisa kita beli
2. Pizza pake daging ayam mungkin ada tapi langka banget sih kalo di supermarket so pasti ngak bisa dibeli juga.
3. Pizza yang ada unsur ham sapi nya juga nggak bisa kita beli karena ada yang nggak makan sapi
4. Pizza daging ikan (Thunfisch) lagi kosong di supermarket yang deket rumah situ.


Complicated kan tuh ? padahal cuma mau makan pizza doank loh ?! akhirnya kita pindah cari supermarket lain dan berhasil dapet pizza ikan ( thunfisch ) ini dan akhirnya kita juga beli pizza margherita yang cuma pake tomat + mozarella. total nya ada 5 loyang pizza. Sesampainya di rumah 2 loyang pizza ikan dan 1 loyang pizza margherita dipanggang dan masih ada sisa 2 loyang lagi. Karena kita kreatif maka 2 pizza ini ditambahin topping sendiri yaitu daging domba supaya kita semua bisa makan gitu. Dan akhirnya semua pizza pun ludes disantap tanpa sisa sedikit pun karena yang namanya makanan mah disini pasti ludes lah sama student. At last kita seneng karena bayar nya pun murah sharing dibagi rame2, "perut kenyang, hati senang dan kantong tenang" (motto hidup student perantauan) haha.

pizza yang kita makan :)

Well dari cerita ini sebenernya ada pelajaran bagus banget yang bisa kita ambil. Kalo aja semua bisa orang saling menghargai dan nggak egois, i mean nggak berusaha mentingin diri masing - masing pasti yang nama nya unity in diversity itu bisa terwujud. Dari hal - hal sederhana kayak cerita ini kita dilatih untuk bisa saling menghormati satu sama lain, dan toh pada akhirnya semua pun bisa sama - sama seneng juga kan walaupun pilihan pizza kita itu terbatas. Rasa bukan lagi jadi masalah, coba bayangin kalo beli pizza yang ada salami nya dan ada yang nggak makan tapi cuma bisa liatin kita makan doang, pasti kita pun makan nggak enak rasanya ada perasaan gimana gitu. Alangkah baiknya kalo kita semua bisa mengalah dan berusaha untuk bisa mengutamakan sikap toleransi kita. Apapun suku bangsa nya, latar belakangnya, agama nya, kehidupan pribadinya, itu semua bukan kendala kalo emang kita membuka diri kita.

Hidup di berlin yang notabene adalah kota paling multikultural di Jerman ini udah pasti menuntut kita buat mengutamakan sikap tolerance. Disini agama, orientasi sexual, negara asal, dll bukanlah hal yang menjadi batu sandungan dalam bergaul. Just be yourself and respect the others and hopefully they will also respect you. Setiap orang bebas menentukan jalan hidup nya, kita harus bisa menghargai orang lain tentunya tanpa harus mengubah identitas kita sendiri. Kita pun tetep harus menjalankan hidup kita dengan baik, menjalankan ibadah sesuai agama kita tanpa harus menjadi malu, takut ataupun ragu serta tentunya yang paling penting kita tetap menjadi diri kita sendiri.

Andai aja semua orang di dunia ini bisa memahami konsep simpel ini, udah pasti yang namanya unity in diversity bukan hanya sekedar slogan belaka. Well yang bisa mengubah dunia menjadi lebih baik itu adalah kita sendiri. Together we can make our world better !! dimulai dari hal - hal sederhana seperti cerita pizza ini maka di kemudian hari kita bisa menjadi orang yang lebih open minded dan tentunya semua menjadi lebih baik ketika semua orang bersatu hahaha. Jangan pernah merasa menjadi orang yang paling benar, agama paling baik, paling bijak, dll karena hal inilah yang bikin kita semakin jauh dari yang nama nya persatuan & perdamaian.

Sebuah cerita yang cukup panjang yah sampe cape nih ngetik nya malah besok harus masuk kelas pagi lagi haha yah semoga aja post ini bisa membuat kita lebih baik dalam menjalani kehidupan kita :) dan jangan lupa untuk inget "we have to respect others without change our own identities !" . Bagi yang beragama muslim tetaplah menjadi muslim yang baik, buat para umat kristiani harus tetap memegang teguh iman kita, buat yang beragama hindu tetaplah taat menjalankan perintah agama. See, semua ini bukanlah penghalang buat kita untuk bersatu. UNITY IN DIVERSITY !!! :) btw berasa jadi leader nya PBB (United Nations) banget nggak sih nulis post beginian haha ?!!  ..




7 comments:

  1. this is good and inspiring. you should share it :) follow me back on my blog :)

    ReplyDelete
  2. tjiooo...
    bagus banget ceritanya..
    bener kata Inggi, you should share it!
    I will share it ya..
    very very very very inspiring...
    good job...
    ^_^

    ReplyDelete
  3. ciooo.. kereeen.. sangat inspiratif...

    ReplyDelete
  4. yeahhh-- like it ! Proud with you my fav nephew !
    Love and Miss yaaaahh...

    ReplyDelete
  5. thanks all for your support and comments :)

    ReplyDelete